Jumat, 19 Oktober 2012

Dua Kades ‘Ditodong’ Tandatangan


WADO – Dua kepala desa (kades) di Kecamatan Wado, yakni Kades Ganjaresik dan Sukajadi, angkat bicara berkaitan dengan tiba-tiba munculnya nama mereka pada format B1 dukungan calon perseorangan padahal mereka tak pernah menandatangani berkas dukungan tersebut.
“Saya benar-benar kaget begitu diverifikasi PPS (Panitia Pemungutan Suara) ternyata nama saya berikut KK (Kartu Keluarga) saya, tertera dalam format dukungan,” ujar Kades Ganjaresik, Asep Sukmara, kepada Sumeks di sela-sela mengawasi pembangunan Kantor Desa Ganjaresik, Senin (08/10).

Tak hanya dirinya saja yang ditulis tonggong, akibat dicuri data dalam KK sejumlah keluarga yang telah mempunyai hak pilih, seperti anak dan istrinya pun turut ditulis tonggong mendukung calon perseorangan.
“Pokoknya yang ada dalam KK saya, yang sudah mempunyai hak pilih ditulis tonggong. Bahkan nama saya itu ada ditiga nama calon tersebut, bahkan disalahsatu calon yang bukan dari daerah pemilihan empat, nama saya ditulis dua kali, dengan nama dan NIK sama tetapi tanda tangan berbeda,” jelasnya.
Meski pun begitu Kades tak terlalu menyalahkan ketiga calon dari perseorangan, hanya menyayangkan merekrut tim sukses yang gegabah, sehingga asal merekrut. Mereka kata Asep, tak mempertimbangkan jika KPU Sumedang akan melakukan verifikasi faktual.
Hal serupa juga dialami Ketua BPD Ganjaresik, Dedi Junaedi, dikatakan Ketua BPD selain dirinya yang ditodong mendukung salahsatu calon perseorangan, ada sekitar 500-an warga lainnya yang ia perkirakan mengalami hal serupa.
Di tempat berbeda, Kades Sukajadi, Dede Suhendar, menyebutkan jika dirinya baru saja pulang dari Kecamatan Wado menelusuri kenapa namanya sampai ada pada format B1 dukungan calon perseorangan.
“Saya baru tahu barusan (kemarin), ketika format dukungan diberikan PPK ke PPS di desa, pas saya lihat nama saya ada di bagian paling depan, saya langsung ke kecamatan takutnya pihak kecamatan yang memberikan itu, tapi ketika saya tanya mereka tidak pernah memberikan,” ujar Dede Suhendar dengan nada penuh kesal.
Ditanya apakah dukungan palsu yang ia berikan ke calon perseorangan tersebut, hanya ke salahsatu calon atau ketiganya. Dede, mengatakan dirinya keburu bernafsu untuk mengusut siapa yang memasukan hingga tak meneliti lebih jauh.
“Saya belum mengecek semua, karena begitu melihat nama saya tertera dibagian depan, saya segera ke kecamatan untuk crosscheck,” tandasnya.
Parakades pun mengaku tengah menelusuri siapa yang memberikan data-data tersebut ke tim perseorangan. Jika telah didapat, ia akan mempertimbangkan tindakan selanjutnya. “Kita cari dulu siapa orang yang memberikan data tersebut, itu sudah pemalsuan hukumannya bisa pidana,” pungas Dede Suhendar. (ign)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar