Berita


Tol Cisumdawu Baru 40 Persen

JATINANGOR (GM) - Sekretaris Daerah (Sekda) Kab. Sumedang, Atje Arifin Abdullah mengatakan, hingga kini pembebasan lahan untuk megaproyek jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu), khususnya di Sumedang, baru sekitar 40 persen di sejumlah daerah. Sementara untuk wilayah Jatinangor pembebasan lahan belum dilakukan.

Demikian ditegaskan Atje Arifin kepada wartawan di Jatinangor, Rabu (24/10), terkait perkembangan proyek Tol Cisumdawu yang hingga saat ini masih banyak dipertanyakan sejumlah pihak, terutama oleh para pemilik lahan di sejumlah desa di Kec. Jatinangor yang diperkirakan akan terlintasi Tol Cisumdawu.


Untuk wilayah Jatinangor, jangankan pembebasan lahan, sosialisasi saja hingga saat ini belum dilakukan. Sejumlah pemilik lahan yang lahannya diperkirakan akan terkena proyek Tol Cisumdawu hingga saat ini meminta kepastian apakah proyek tol Cisamdawu jadi melintasi Jatinangoir atau ada pergeseran.

Menurut Sekda Atje Arifin yang juga ketua panitia pembebasan tanah (P2T), proyek Tol Cisaumdawu sedang berjalan, meski saat ini baru dalam tahap proses pembebasan lahan oleh pihak satuan kerja (Satker) di tase 1 dan 2. "Sekitar 40 persen lahan dalam proyek jalan Tol Cisumdawu yang melintasi wilayah Sumedang telah dibebaskan," ujarnya.

Atje mengakui, sosialisasi pembebasan lahan di Jatinangor belum dilakukan karena masih menunggu proses lanjutan.

"Di Jatinangor masih belum ada tanda-tanda pembasan lahan. Sosialisasi pun belum dilakukan karena ada pergeseran jalur terutama di Cibeusi dan Cileles. Jika sudah ada kepastian jalur, tidak akan lama lagi kita akan menggelar sosialisasi dan pembebasan lahan," katanya.

Korupsi RPH

Mengenai korupsi Rumah Potong Hewan (RKH) Haurgombong, Desa Harurgomboig, Kec. Pamulihan, Kab. Semedang yang telah ditangani Polres Sumedang, Polda Jabar, dan Mabes Polri, Atje mengatakan, ia yang merupakan ketua P2T dalam proyek pasar hewan tersebut sangat berharap kasus yang merugikan negara hingga Rp 1,5 miliar itu diusut tuntas.

"Saya selaku pribadi, sekda, danm Ketua P2T sangat berharap korupsi di RPH Haurgombong diusut tuntas agar ditetahui siapa yang paling bertanggung jawab," ujarnya.

Ketika ditanya wartawan bahwa dirinya disebut-sebut telah jadi tersangka dalam kasus ini dan diberitakan sejumlah media massa, ia masih mempertanyakan hal ini.

"Aneh, saya diisukan jadi tersangka dalam kasus tersebut. Tak secewir pun saya menerima kertas dari aparat penegak hukum yang menyatakan saya tersangka. Meski yang telah dimintai keterangan di Mabes Polri, demi Allah, tak sepeser pun saya menikmati proyek RPH Haurgombong yang digarap sejak 2010 dengan luas lahan 1,6 ha tersebut," tandasnya.

Ia mengatakan, dari hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tidak ada selisih anggaran di APBD Sumedang terkait masalah RPH Haurgombong. "Hasil audit BPK, anggaran di tahun 2010 dan 2011 di Sumedang tak ada masalah untuk APBD Sumedang, dalam arti Negara tidak dirugikan," katanya.

Sumber : Galamedia




MEREKA BICARA TENTANG USEP KAMARUZZAMAN
(di ambil dari majalah harian Koran Sumedang)

1. Taufik Gunawansyah – Wakil Bupati Sumedang
    (Jumat, 25 Desember 2010 Jam 15.15.)
Enak bekerjasama dengan Usep, dapat beradaftasi dengan siapapun, kompeten di bidangnya, dapat mencari peluang-peluang baru. Dapat dipercaya.
Hanya sayang sering noyod, lempeng teuing, kadang meninggalkan yang lain karena saking kencangnya.......... dalam bekerja, layak menjadi esselon II.... Satu kata untuk menggambarkan dia ‘ Lincah !!’.

2. Dede Hermasyah – Kepala Bappeda Sumedang
    (Jum’at, 15 Januari 2010 jam 11.15)
Menurut Dede, Usep Kamaruzzaman orang yang mempunyai tingkat kretifitas tinggi, daya juang tinggi, supel, juga bagus mengurus tim work, mencari peluang ke luar bagus. Tidak bisa diam.
Kelamahan, “Saking lincahnya kadang terlalu nganjang ka pageto, padahal yang dimasud visioner itu adalah nganjak ka isuk bukan ka pageto, sehingga kurang berpijak kepada realitas yang ada. Kurang terkontrol dalam hal itu…
Sudak layak menjadi esselon II, dengan konpetensi yang memadai….”

3. Erwin, MT – Kasubid Fisik Bappeda Sumedang
    (Rabu, 27 Januari 2010, jam 11.00 wib)
Hubungan ke samping-atas-bawah bagus.... bahkan membangun tim work juga bagus.  Sangat berperan dalam beberapa proyek besar di sumedang, seperti jalan tol dan RIPP, kemampuan menjalin komunikasi dengan beberapa link di tingkat pusat dapat membantu kelancaran proyek tersebut.
Sisi lemah : kadang hirarki agar terabaikan, contohnya dengan berhubungan langsung dengan Bupati atau Wabup, namun dalam kontek Bappeda hal ini tidak menjadi masalah besar bagi ketua bappeda namun belum tentu di terima oleh yang lain.
‘Jarang orang yang punya style seperti pa ussep’
Untuk menjadi esselon 2? ”layak secara normatif maupun kompetensi, hanya saja bisakah pa usep diterima oleh ’kelompok’ tersebut, karena inipun menjadi syarat yang tak bisa diabaikan”
Satu kalimat yang mewakili dia. ”pekerja keras yang perlu penguatan pimpinan”.

4. Herman Suyatman, M.Si. Kabid Pemsos Bappeda
    (Rabu, 17 Februari 2010, Jam 09.00)
Hal Positif, ”Kang Usep, adalah birokrasi dengan linked (jejaring) terbaik di sumedang, jago dalam mengembangkan jaringannya, berani berkorban, loyal ke sesama teman, kompeten di bidangnya, dan layak bila mendapatkan promosi dengan syarat memperbaiki komunikasi”
Hal Negatif (Kurang), ”Komunikasi sosial masih kurang atau lemah, namun tentu saja hal ini tidak berangkat dari niat yang tidak baik, mungkin karena kesibukan yang luar biasa yang menyebabkan komunikasi sosialnya kurang”

5. Nurdiana, Ssi. LSM...
    (Kamis, 11 Maret 2010. Jam 19.50)
Hal Positif. ”Selaku pribadi H. Usep adalah teman yang baik, tak segan untuk menolong, teman bicara yang enak, enerjik, penuh semangant, membangkitkan sifat optimis, cukup santun”.
”Dalam hal jejaring cukup menonjol dibanding yang lain, baik yang vertikal maupun horizontal”
”Dapat bekerja dalam sebuah tim”
Secara formal, ”sosok yang mampu menjadi pemimpin, kompeten di dalam bidangnya, manajerial skill yang cukup bagus, dan seorang birokrat yang cukup baik”
Hal Negatif, ”kurang ambisius”
Untuk menduduki jabatan lebih tinggi?, ”layak, namun dengan catatan, tapi akan sulit, harus menjadi menjadi orang lain, jangan menjadi dirinya sendiri, harus ada move”
Satu kalimat yang mewakili, ”Kalem, bersahaja, tapi siap untuk maju!!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar